Surakarta, Tim DM MODELSKA – Keunikan pelaksanaan kurikulum merdeka adalah kebebasan dalam belajar mencari materi. Salah satu mapel yang mengimplementasikan merdeka belajar adalah mapel kemuhammadiyahan, pembelajaran kemuhammadiyahan berbasis observasi wawancara. Siswa bebas menentukan narasumber yang akan dijadikan materi. Cukup dapat mudah dipahami siswa, ketika menjadikan narasumber warga sekolah guru maupun tendik menjadi sumber belajar siswa. Dengan bimbingan Nazmah Makarim, S.Ud selaku guru mapel Kemuhammadiyahan siswa menjadi lebih aktif bersosisalisasi. Siswa kelas 8 yang diberi tugas kemuhammadiyah sangat bersemangat dan antusias.
Teknis pembelajaran kemuhammadiyahan pada Kamis (23/02/23) siswa diharapkan mampu mengimplikasikan pertanyaan, setelah itu siswa mencari narasumber untuk dimintai keterangan sesuai yang tertera di pertanyaan, kemudian narasumber menjabarkan soal yang dipertanyakan seperti apa itu muhammadiyah, perjalanan sejarah muhammadiyah, susunan otonom muhammadiyah, beberapa organisasi otonom yang narasumber ikuti, dan menurut narasumber apa saja susunan organisasi otonom muhammadiyah secara vertikal dan horizontal. Laporan ini akan dikemas rapi dalam bentu video dan dipresentasikan sesuai kelompok yang dibentuk. Harapannya dengan wawancara ini sumber materi tidak hanya disampaikan oleh pembimbing saja tetapi sumber pembelajaran dari pihak warga sekolah, sesuai dengan materi yang disampaikan.