UNDANG PENDAKWAH MUDA, JUM’AT RELIGI SMP MODELSKA FULL CERIA

Surakarta, Tim DM MODELSKA – SMP Muhammadiyah 8 Surakarta kembali menerapkan belajar merdeka melalui tokoh religi. Kegiatan Jum’at religi kali ini mengangkat prinsip bahwa belajar bukan hanya di sekolah dan hanya kepada guru, tetapi bisa dimana, kapan, dan kepada siapa saja. Memberikan pengalaman yaitu belajar dari sosok pendakwah di lingkup kota Surakarta, kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jum’at (28/07/23) di halaman sekolah dengan menyelenggarakan kajian bersama ustadz Rayhan Janitra selaku tokoh pendakwah muda yang cukup populer di Surakarta. Jum’at religi diikuti oleh siswa SMP Muhammadiyah 8 Surakarta, guru, dan tendik.

Kegiatan dimulai dengan tadarus Al-Qur’an oleh siswa SMP MODELSKA, kemudian dilanjutkan pembukaan kajian atau kegiatan inti Ustadz Rayhan Janitra selaku pemateri, dalam kajian ini mengambil tema menjadi remaja islam yang berilmu dan berakhlaq mulia, setelah penyampaian materi inti ada sesi tanya jawab. Sesi tanya jawab pun berjalan dengan lancar, ada 3 siswa yang bertanya, salah satu contoh bagaimana menjaga keistiqomahan dalam membaca al qur’an di gempuran generasi millennial ini. Dengan khas lawakan ceria tapi mudah dipahami ustadz menjawab pertanyaan dengan sistematis bahwa sebagai generasi muda harus lebih bisa menahan hawa nafsu dengan menahan sesuatu yang hanya bersifat kesenangan sesaat untuk kesenangan yang lebih bermanfaat, menjelaskan keutamaan ketika membaca Al-Qur’an yaitu ketika kita membaca 1 huruf  Al-Qur’an menjadi pahala 1 kebaikan, masyaallah.

Kegiatan Jum’at Religi ini mendapat tanggapan positif dari Ustadz Rayhan Janitra selaku pemateri pada kajian menuturkan, “Pendidikan adalah salah satu pendobrak kemajuan peradaban islam bisa maju, oleh karena itu sangat diperlukan dalam belajar Al-Qur’an. SMP Muhammadiyah adalah salah satu yang mampu mewujudkan keinginan panjenengan semuanya dalam menyekolahkan anak, supaya bisa menjadi generasi generasi yang mampu memajukan peradaban islam kedepan pada masa keemasan seperti halnya Bani Umayyah, Bani Abasiyah, dan Bani Usmaniyyah.”